Politik adalah nama dalam filsafat untuk menandai penataan kehidupan bersama demi mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan yang hendak dicapai dengan politik adalah kebahagiaan yang dihasilkan dari memandangi kebenaran. Kini jarang ( mungkin tak ada) orientasi yang berkait dengan kebenaran. Tapi pernah ada politik yang bertujuan mencapai kebenaran. Pernah ada orang-orang yang berpolitik tanpa kepentingan selain kebenaran. Mereka berjuang menjalankan politik yang adil demi kebenaran.
Politik yang adil jadi soal penting bagi filsafat. Keadilan adalah pokok utama politik. Sebagai kajian filsafat, politik merupakan pikiran karena filsafat hanya berurusan dengan pikiran. Pikiran perpaduan tak terpisahkan antara teori dan praktik (praxis). Politik sebagai kajian filsafat bukan manajemen kepentingan atau usaha untuk mencapai kekuasaan. Bukan juga politik partai. Keadilan adalah nama dalam filsafat yang merujuk kepada kemungkinan kebenaran dari orientasi politik. Keadilan hanya bermakna dalam konteks politik.
Orientasi politik yang berurusan dengan kebenaran berciri umum: orang-orangnya melibatkan diri dengan syarat setia pada kemanusiaan generik politik yang bersentuhan dengan kebenaran memperjuangkan representasi kapasitas kolektif dengan patokan kesetaraan. Politik yang bersentuhan dengan kebenaran menjadikan kapasitas manusia sebagai patokan kesetaraan: manusia punya kapasitas untuk berpikir. Aksioma umum khas politik: Orang bisa berpikir; orang punya kapasitas kebenaran. Kesetaraan adalah maxim politik; sebuah preskripsi, aturan yg ditegakkan untuk mencapai pembebasan yang kolektif dari rezim di luar dirinya kesetaraan bukan program sosial, tidak bisa direncanakan. Bukan juga hasil distribusi ekonomi. Politik & keadilan tak terpisahkan. Keadilan adalah kata yang digunakan filsafat untuk mencapai aksioma egalitarian dalam kejadian politik.
0 komentar:
Posting Komentar